Kelas Bu Novi

Kelas Bu Novi
Kelas Bu Novi

Puisi ( struktur batin )

 



struktur batin puisi diantaranya : 

Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Gagasan pokok ini menjadi dasar yang dikembangkan penyair dalam membuat puisi. Ada beberapa tema yang biasanya digunakan dalam puisi, misalnya teman ketuhanan, tema kemanusiaan, tema cinta, tema patriotisme, tema kedaulatan rakyat, atau tema keadilan sosial.

Puisi Merayakan Kangen mengangkat tema tentang rindu. Puisi tersebut mengisahkan tentang seseorang yang merindukan kekasih atau orang yang dirindukan karena terbentang jarak.

Rasa

Rasa merupakan ekspresi penyair dalam puisi. Menurut Tarigan (1984:11), bahwa rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terkandung dalam puisi.

Rasa dalam puisi Merayakan Kangen ialah mengungkapkan perasaan kasih dan rindu yang teramat sangat.

Nada dan Suasana

Struktur ini berkaitan dengan sikap tertentu yang diinginkan penyair. Nada yang ditampilkan penyair akan menciptakan suasana sebagaimana yang diharapkan oleh penyair. Menurut Tarigan (1984:17), Nada ialah sikap sang penyair terhadap pembacanya atau dengan kata lain sikap sang penyair terhadap para penikmat karyanya.

Nada pada puisi Merayakan Kangen sangat mudah dibaca sehingga menimbulkan nada dan suasana yang membuat pembaca seolah terbawa perasaan. Penyair menuliskan puisi tersebut dengan nada yang sendu, seolah penyair ingin membuat pembaca merasakan kerinduan pula.

Amanat

Amanat ialah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan yang terdapat dalam puisi. Struktur amanat puisi dapat dipahami setelah pembaca memahami tema, rasa, dan nada. Puisi selalu mengandung amanat atau pesan, meskipun penyair tidak secara khusus mencantumkan amanat dalam puisinya.

Amanat dalam puisi Merayakan Kangen ialah bahwa hargai pertemuan dan perjumpaan. Karena, apabila sudah jauh, maka kerinduan akan selalu melanda.


2. Pantun 

   pantun adalah puisi melayu yang mengakar dan membudayakan dalam masyarakat. Pantun yaitu sesuatu ucapan yangteratur, arahan yang mendidik bentuk kesatuan.
Pantun berfungsi untuk mendidik sambil menghibur.
ciri ciri pantun :
 1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik)
 2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
 3. Rima akhir setiap baris adaah a,b,a,b
 4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
 5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Jenis-jenis Pantun

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasihat

Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.

Contoh:

Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi
Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua

2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.

Contoh:

Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa

3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

Contoh:

Kalau sudah duduk berdamai
Jangan lagi diajak perang
Kalau sunah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang

(Tenas Effendy)

4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.

Contoh:

Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian, saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah?

5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.

Contoh:

Jelas sudah muram si duda
Karena kasihnya tiada lagi asa
Tiada detik bias wajah dinda
Hingga lapar tak lagi terasa

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.

Contoh:

Kita menari ke luar bilik
Sembarang tari kita tarikan
Kita bernyanyi bersama adik
Sembarang lagi kita nyanyikan






Post a Comment

0 Comments